Blog campur-campur

PENILAIAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Fahmi Rizwansyah says:

Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner dan stroke, merupakan penyebab utama kematian dan kesakitan di Indonesia. Sejalan dengan perubahab gaya hidup dengan pola makanan yang cenderung cepat saji dengan kandungan lemak tinggi serta kurang olahraga, maka penderita penyakit jantung dan pembuluh darah makin meningkat, dan bahkan dijumpai kecenderungan usia yang lebih muda.
Dibutuhkan pemeriksaan untuk menilai resiko penyakit jantung dan pembuluh darah, yaitu pemeriksaan profil lipid, Lp(a) dan hsCRP. Di samping itu, apabila telah timbul gejala awal serangan jantung seperti nyeri dada, dapat dilakukan pemeriksaan Troponin T yang spesifik untuk kerusakan otot jantung. Selain itu, apabila dicurigai adanya sumbatan pembuluh darah, pemeriksaan D-dimer dapat membantu penegakan diagnosis.

Profil Lipid
Pemeriksaan Profil Lipid meliputi pemeriksaan trigliserida, kolesterol total, kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kadar Trigliserida dan kolesterol total serat LDL tinggi merupakan factor resiko terjadinya penyakit jantung dan pembilih darah, sedangkan kolesterol HDL merupakan pelindung terhadap penyakit tersebut. Pemeriksaan profil lipid dengan penerapan rekomendasi NCEP-ATP yang baru, dengan metode Glycerol-blanking untuk pemeriksaan kadar trigliserida, serta pemeriksaan kolesterol HDL dan LDL secara direk, sehingga diharapkan memberikan hasil yang akurat.

Lp (a)
Lp(a) atau Lipoprotein a merupakan zat yang dibuat oleh hati, dan dapat berikatan dengan reseptor kolesterol LDL. Lp(a) merupakan factor resiko tersendiri untuk penyakit jantung koroner. Kadar optimal Lp(a) adalah <> 20 mg/dl dianggap berisiko untuk terjadinya stroke dan jika kadarnya > 30 mg/dl dianggap berisiko untuk penyakit jantung koroner. Kadar Lp(a) yang tinggi juga merupakan salah satu penyebab kadar klesterol LDL meningkat dan sulit turun walaupun telah diobati.

hsCRP
CRP (C-reactive protein) merupakan protein fase akut yang diproduksi oleh hati sebagai respon terhadap infeksi atau peradangan. Peradangan juga berperan dalam patogenesis terjadinya aterosklerosis, dan telah dibuktikan bahwa pemeriksaan CRP, terutama dengan metode yang sangat sensitive (highly sensitive/hsCRP), mendukung dalam identifikasi resiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Orang-orang dengan kadar CRP normal tinggi mempunyai resiko yang lebih besar untuk terjadinya sindrom koroner akut dibandingkan mereka dengan kadar CRP normal rendah.

Troponin T
Troponin T cardiac (cTnT) merupakan suatu protein yang berasal dari tropomiosin pada sel otot jantung. Saat ini , cTnT dan cTnl dinaggap terbaik untuk diagnosis dan stratifikasi risiko infark sehingga menjadi pemeriksaan standar, disamping pemeriksaan EKG dan gejala klinik.
D-dimer
D-dimer merupakan hasil pemecahan fibrin yang merupakan bukti terjadinya pembekuan darah (thrombus). Jika terjadinya pembekuan berlebihan dapat timbul sumbatan pembuluh darah, dan ini dapat dideteksidengan peningkatan kadar D-dimer.

DETEKSI KELAINAN BAWAAN DAN PEMERIKSAAN SEBELUM KEHAMILAN
Anak adalah buah hati orang tua dan harapan bangsa dimasa mendatang. Oleh karena itu kesehatan anak sangat penting, dan sudah dimulai sejak dalam kandungan. Lakukan pemeriksaan untuk deteksi infeksi pada ibu hamil yang mungkin menyebabkan cacat bawaan atau infeksi bawaan pada bayi yang dikandungnya (ToRCH-Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus (CMV), dan Herpes, Simplex Virus (HSV-1 dan HSV-2). Pada pasangan orang tua juga dapat diperiksa adanya kelainan darah bawaan dengan pemeriksaan elektroforesis hemoglobin dengan metode high performance liquid chromatography (HPLC).
Disamping itu, juga terdapat program untuk penapisan hipotiroid congenital, untuk deteksi dini adanya gangguan hormone tiroid yang dapat menyebabkan hambatan pada perkembangan anak.

PEMERIKSAAN PETANDA TUMOR
Kanker adalah penyakit yang sangat ditakuti karena rasa nyeri dan kesakitan yang ditimbulkannya. Deteksi dini terhadap kanker dapat mendorong pada tindakan yang lebih awal, sehingga dapat membatasi perkembangannya. Berbagai parameter pemeriksaan petanda tumor dapat diperiksa di laboratorium, yaitu AFP sebagai petanda tumor hati, PSA untuk kanker Prostat, CEA untuk kanker saluran cerna, Ca 125 untuk kanker ovarium serta Ca 15-3 untuk kanker payudara dll.

Cheers, frizzy2008.