Fahmi Rizwansyah says:
Optimisme dalam hidup harus terus dibentuk dalam diri kita, hari demi hari. Karena dalam petunjuk Allah dan RasulNya, carilah dunia seolah-olah kamu hidup selamanya dan carilah akhirat seolah-olah kamu mati esok. Pesan ini harus terus hidup dan tumbuh dalam diri semua pribadi manusia. Memang banyak hal-hal yang terjadi dalam hidup kita, baik-buruk, untung-rugi, suka-duka, canda-derita, cinta-hujat, suci-hina, hutang-piutang, asli-palsu, indah-suram dll yang selalu membuat kita khawatir, karena mungkin kita merendahkan diri kita kepada persoalan yang dihadapi.
Ketidakmengertian akan persoalan yang dihadapi juga dapat membuat ketakutan tetapi sekali lagi, kita harus optimis untuk dapat menjawab persoalan tersebut dengan tetap yakin di balik semua ini selalu ada hikmah dariNya. Jawaban yang kita terima haruslah dianggap sebagai rizki Ilahi yang harus disyukuri namun kita tetap harus mampu memahami jawaban itu sendiri.
Cerita cinta dan kehidupan selalu menghiasi pikiran dan perilaku kita sebagai manusia. Cinta kepada pasangan, orang tua, pekerjaan, hobi, makanan-minuman, sahabat, guru dll hendaknya dilandasi dengan kecintaan kita pada sang khalik. Karena ketika cinta dunia menghilang, maka cinta khalik tidak pernah meninggalkan kita. Landasan ini yang membuat kita tidak terjerat kepada cinta buta dunia.
Aku menyerahkan hidupku kepadaNya sebagai tanda keikhlasanku untuk dapat menerima apa yang telah digariskan. Namun aku menatap hari esok dengan bekal ilmu yang aku miliki untuk tetap bertahan dan memenangi segala macam cobaan dan tantangan. Semua yang terjadi kemarin tetap aku syukuri sebagai nikmat yang telah diberikan dan semua yang terjadi esok, tetap aku syukuri sebagai nikmat yang dijanjikanNya. Tidak ada waktu untuk mengeluh dan meratapi diri, karena aku sadar aku hanya makhluk ciptaanNya.
Semoga Allah SWT melindungi dan meridhai kita semua, amin.
Cheers, frizzy2008.