Blog campur-campur

Why Indonesia?


Fahmi Rizwansyah says:

Indonesia boasts more active volcanoes than anywhere else in the world. Many of them are very photogenic and invite for exciting excursions ranging from easy walks to multiple-days trekking tours. Some of the most famous volcanic eruptions occurred in Indonesia in the remote and recent past, such as Tambora (1815) and Krakatoa (1883), both events that left a deep impression in history.
But Indonesia offers much more than volcanoes: It is also an extremely colorful and diverse country, with dramatic landscapes, wonderful beaches, thousands of islands, and bustling villages. Visitors are delighted by the friendliness of the Indonesian people.

taken from http://www.volcanodiscovery.com/volcano-tours/destinations/indonesia/volcano_discovery.html
Cheers, frizzy2008.

The Satellite Wars


Fahmi Rizwansyah says:

On March 19, 2003, U.S. President George W. Bush and U.K. Prime Minister Tony Blair sent coalition armies, air forces and navies to liberate Iraq. Guided by GPS space satellites thousands of miles overhead, cruise missiles opened the war with a "decapitation attack" from warships in the Red Sea and Persian Gulf, while stealth fighters dropped precision bombs, also guided by GPS satellites.

Space is an integral component of United States military planning. A sure sign of its essential nature can be found in the dozens of satellites from the United States and its international coalition partners that supported military campaigns in the Republic of Iraq in 2003, the Islamic State of Afghanistan in 2001, and the Federal Republic of Yugoslavia in 1999.

Satellites don't attack directly, but rather they offer what the Pentagon calls "force enhancement" — surveillance, reconnaissance, communications, navigation, missile warning.

The spy satellites. The U.S. National Reconnaissance Office (NRO) operates satellites for the U.S. intelligence community. American reconnaissance spacecraft, including the NRO's major equipment, are launched to Earth orbit by the U.S. Air Force and are known by a variety of code names. They are spysats and they include these general types:
  • optical satellites that use a large mirror to gather visible light for photography -- like a Hubble Space Telescope pointing down at Earth rather than looking out into deep space,
  • infrared and ultraviolet satellites that record invisible infrared and ultraviolet light from below,
  • radar imaging satellites that uses microwave signals to peer through cloud cover and scan Earth's surface,
  • combo radar, optical, infrared and ultraviolet satellites that see wide areas of Earth's surface with more detail than the separate types,
  • signals intercept and detection satellites that tune in on radio, telephone and data transmissions,
  • ocean observation satellites used to locate and determine the intent of ships at sea.
One of NRO's mottos is "We Own the Night," indicating the agency's ability to collect data anytime of day in any weather anywhere.

from www.spacetoday.org
Cheers, frizzy2008.

Dukungan terhadap OSS

Fahmi Rizwansyah says:

Sebanyak 18 Departemen dalam pemerintahan RI telah berkomitmen untuk melakukan migrasi menggunakan peranti lunak sistem operasi terbuka (open source). Proses ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2012. Dari sekitar 400 pemerintah kabupaten dan kota, 100 diantaranya telah menggunakan open source software dalam waktu empat tahun mendatang.

Untuk dapat merealisasikan rencana migrasi ke IGOS (Indonesia Goes to Open Source), Kementrian Negara Riset dan Teknologi tengah menyusun dokumen migrasi tersebut. Saat ini telah dihasilkan 8 dokumen yang mengelompokkan beberapa jenis perangkat lunak sesuai menurut fungsinya, antara lain Aplikasi Perkantoran OpenOffice.org, petunjuk instalasi IGOS Nusantara, Perangkat Lunak Bebas dan Open Source, Bahasa Pemrograman Open Source, Konfigurasi Server Linux, dan aplikasi untuk Server. Pembuatan dokumen ini mengacu pada dokumen yang telah dibuat di beberapa negara yang telah mengintegrasikan peranti lunak berbasis operasi terbuka (open source).

Proses migrasi tersebut dalam kenyataannya tidak dapat dilaksanakan langsung dan secara radikal, sebab masih banyak pengguna komputer yang menggunakan peranti lunak berbayar (propetiary). Oleh sebab itu Mentri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman telah membuat sistem keterhubungan atau co-exist dengan sistem tertutup atau berbayar (Propetiary) yang telah banyak sekali digunakan di instansi pemerintahan saat ini. Rencana proses migrasi ini sempat mengalami keterlambatan beberapa waktu lalu dikarenakan tidak adanya co-exist, beberapa kendala yang timbul diantaranya dalam pertukaran dokumen di antara dua sistem yang berbeda tersebut. Walaupun sebenarnya hal tersebut bukanlah kendala yang besar, sebab pada beberapa peranti lunak berbasis terbuka misalnya LINUX sebagai sistem operasi komputer, telah mengintegrasikan peranti lunak penunjang kegiatan perkantoran antara lain Openoffice.org sebagai pengganti Microsoft Office, Kwrite sebagai pengganti notepad, GIMP sebagai program pengolah gambar yang dapat menggantikan fungsi MSpaint dan bahkan menyamai kemampuan Adobe Photoshop, KCalc berfungsi sebagai kalulator yang bahkan memliki kemampuan lebih lengkap dari kalkulator yang digunakan oleh program berbayar, Mozilla Firefox dan Opera sebagai program untuk berselancar di internet, Mozilla Thunderbird dan Kmail sebagai program pengunduh surat elektronik (email) pengganti Microsoft Outlook, dan masih banyak lagi peranti lunak lainnya yang dapat dijumpai pada sistem operasi terbuka (Open source) yang dapat menggantikan peranti lunak berbayar (Propetiary).

Satu-satunya kendala teknis yang terjadi dilapangan dan menghambat proses migrasi tersebut adalah keengganan pengguna komputer untuk mempelajari dan membiasakan diri dengan peranti lunak yang baru dengan alasan sulit, tampilan atar muka grafis yang tidak mudah untuk dikenali dan sebagainya. Peluang inilah yang sepertinya dibidik oleh pihak pengembang peranti lunak berbayar terbesar di dunia, Microsoft. Saat menemui Presiden R.I beberapa waktu lalu Bill Gates berjanji akan memberikan bantuan berupa peranti lunak terbaru produk dari Microsoft kepada pemerintah Republik Indonesia untuk diimplementasikan di dunia pendidikan Indonesia, pasti dengan syarat tentunya. Bantuan itu seolah menguntungkan, tetapi sebenarnya merupakan ancaman berat buat pengembangan IGOS.

Seandainya saja para petinggi di negeri ini mau memberikan contoh dengan tidak lagi menggunakan peranti lunak bajakan dengan dalih apapun dan mengurangi penggunaan peranti lunak berbayar yang harganya mahal, maka besar kemungkinan penetrasi program berbasis OSS akan dapat terlaksana lebih cepat hingga ke pelosok negeri. Pada lingkup instansi pemerintahan saja, secara teoritis OSS ini dapat menghemat anggaran belanja negara sebesar 60 persen, namun pada prakteknya di lapangan ternyata tingkat efisiensinya hingga mencapai 80%, saat ini baru Kementrian Negara Riset dan Teknologi saja yang telah bermigrasi secara total kepada OSS. Walaupun memang ada juga isu yang menyatakan bahwa biaya untuk migrasi peranti lunak justru akan lebih mahal dibandingkan dengan tetap menggunakan peranti lunak berbayar, isu ini sudah beredar cukup lama dan memang sengaja dihembuskan untuk meredam penetrasi penggunaan OSS yang semakin meluas berkat berbagai keuntungan yang ditawarkan.

by NU Online
Cheers, frizzy2008.

East meets West

Fahmi Rizwansyah says:

East meets West, Yang Liu -born in Beijing, China and lives in Germany since 1990- made this iconic cultural comparison. Blue is West, Red is East. enjoy!






















by Yulia Indahri
Cheers, frizzy2008.

Gejala schizofrenia

Fahmi Rizwansyah says:

  1. Halusinasi: Gangguan persepsi ini membuat penderita dapat melihat sesuatu atau mendengar suara yang tidak ada sumbernya. Halusinasi yang sering terjadi adalah halusinasi pendengaran (auditorik), terkadang juga terdapat halusinasi penglihatan dan perabaan.
  2. Siar Pikiran: Penderita merasa bahwa pikirannya dapat disiarkan melalui alat-alat bantu elektronik atau merasa pikirannya dapat dibaca orang lain, bahkan sampai berpikir dapat berbincang-bincang dengan penyiar radio atau televisi. Beberapa penderita mengatakan pikirannya dimasuki/ditarik/diambil oleh kekuatan lain.
  3. Pikiran Kacau: Jenis Schizoprenia hebefrenik (schizo akut) sangat kacau dalam proses berpikir istilahnya asosiasi longgar, orang awam menyebutnya 'ngaco' atau 'ngawur'. Seringkali terdapat ketidakserasian antara isi pikiran dan mood yang dapat terlihat dari ekspresi saat berccerita tentang keadaan dirinya. Perilaku gaduh gelisah biasanya merupakan reaksi mengenai budaya/agama penderita dan halusinasi yang bersifat memerintah.
Buat anda yang memiliki gejala-gejala tersebut, harap menghubungi psikiater sebelum mengaku dirinya adalah orang yang istimewa dan mempunyai kekuatan seperti raja atau nabi.

by inggrid, sindo.
Cheers, frizzy2008.