Blog campur-campur
Showing posts with label profile. Show all posts
Showing posts with label profile. Show all posts

Ayo kita saling mendukung

Fahmi Rizwansyah says:

Mengembalikan Jati Diri Bangsa muncul dari semangat anak bangsa Indonesia yang selalu peduli dengan negerinya yang tercinta. Terbitnya ide membuat kontes SEO semacam ini juga tidak terlepas dari kepedulian yang kuat untuk memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan serta keinginan untuk mengejewantahkannya ke dalam ide Mengembalikan Jati Diri Bangsa.

Kami, warga Indonesia tidak takut menghadapi tantangan global, berkompetisi secara jujur dengan menggali seluruh potensi budaya yang ada. Proses pencarian jati diri yang tidak pernah habis, termasuk memperkenalkan diri kepada dunia, bahwa Indonesia adalah negeri yang kaya, negeri yang sangat pantas bersanding sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Beberapa bangsa lain sering melakukan intimidasi terhadap kekayaan budaya dan kekayaan alam Indonesia yang berlimpah ruah, tapi itu tidak dapat melemahkan semangat anak negeri ini untuk terus berkarya dan menunjukkan hasil maksimal demi kemajuan bangsa.

Indonesia adalah negeri yang unik, negeri dimana kedamaian dan ketentraman ratusan suku bangsa hidup bersama. Seluruh dunia harus jujur mengakui kehebatan bangsa ini yang selalu mampu menyatukan dan memperkuat persatuannya sehingga tidak mudah terpecah belah lagi seperti di masa lampau. Dunia pun harus banyak belajar dari Indonesia mengenai prinsip toleransi hidup yang sangat kuat, berkembang secara alami di dalam masyarakat majemuk yang setiap hari selalu meningkat kompleksitas hidupnya.

Demikianlah, pemikiran ini aku tuangkan untuk memberi semangat kepada diriku dan para sobat sebangsa dan setanah air. Mari terus kita kembangkan semangat Mengembalikan Jati Diri Bangsa.

Semangat memajukan bangsa Indonesia

Fahmi Rizwansyah says:

Sebelumnya aku minta maaf kepada para sobat bloggerku yang baik hati dan tidak sombong, karena aku jarang posting di blog pribadiku ini. Sesungguhnya aku sedang belajar bagaimana menjadi Internet Marketing yang baik dengan metode Search Engine Marketing. Niatku sih gak muluk-muluk, aku hanya ingin memajukan bisnis para enterpreneur Indonesia yang sudah demikian hebatnya berkompetisi di dunia Internet. Demikian juga untuk diriku sendiri, aku terus mencari metode yang optimal untuk menjalankan bisnisku sendiri.

Bulan April 2009 lalu aku belajar ke Singapura berguru dengan Fabian Lim, Super Guru Internet Marketing di sana. Berbagai metode aku pelajari kemudian aku ujicobakan dengan membuat banyak sekali blog-blog untuk membantu bisnis teman-teman yang aku kenal dekat. Hasilnya beberapa produk sangat terlihat di Search Engine, meskipun masih banyak sekali faktor-faktor yang harus terus dibenahi.

Bulan Agustus 2009 ini, aku melanjutkan belajar ke Bali berguru dengan Mas Riyeke Ustadiyanto, Super Search Engine Optimization Indonesia. Di sini aku menemukan suatu pencerahan baru dalam berbisnis online dalam memajukan bisnis-bisnis UKM dan mengangkatnya di pasar global. Banyak pakar-pakar dan pelaku bisnis yang telah sukses dengan luar biasa melalui metode bisnis online ini.

Konsep online architecturenya Pakde Nukman Luthfie (virtual.co.id) dengan kedahsyatan hasil yang nyata dari pengalaman Om Budiono Darsono (detik.com) menambah inspirasi yang sangat dalam. Terlebih lagi kesuksesan para pelaku bisnis lokal yang bermain di dunia virtual Internet seperti Mas Kadek Sudarsana (allbalivillas.com), Mas Deden (Bali Exotic Wedding), Mas Simon Purwa (World SEO contest winner), Mas Robert Darwin (Teakgardenfurniture.com), Si om Frans (Teakcenter.com) dan banyak lagi lainnya. Mereka semua telah membuktikan keefektifan metode bisnis online dengan mendapatkan hasil secara dahsyat.

Tidak lupa juga ada dr. Irzan Nurman (medicalmultimediaindonesia.inc), seorang dokter yang rendah hati tapi memiliki visi yang sangat hebat. Ide-ide brilyannya telah membantu ratusan calon dokter dan masyarakat yang membutuhkan suatu metode pelayanan kedokteran secara online.

Sekarang aku harus memacu semangat dan mencari metode yang efektif dan efisien untuk diriku sendiri. Aku harus memperbaiki begitu banyak kesalahan yang selama ini aku lakukan khususnya dalam bidang bisnis online. Bekerja keras harus dilakukan sekarang juga!

Izhar diterima di SBI 11 kebon jeruk

Fahmi Rizwansyah says:


Setelah khawatir semalaman, akhirnya berita gembira datang di pagi hari tanggal 8 Juni 2009. Izhar Amal Pramuditya dinyatakan lulus dengan peringkat ke 23 dari sekitar 200-an peserta tes masuk SD Negeri berstandar internasional.
Semua keluarga sangat terharu dan mensyukuri pencapaian ini, terlebih eyang kakung, eyang putri begitu juga datuk dan andungnya. Tidak lupa memanjatkan doa dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rezekinya sehingga Izhar diberikan kemudahan menempuh pendidikan di sekolah dasar negeri.

Selamat yaa anakku! Tapi harus diingat, ini adalah permulaan dari perjalanan panjangmu.
Rajin belajar dan disiplin akan membentukmu menjadi manusia yang mulia di mata keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Tetap optimis dan pantang menyerah dalam segala urusan, ayah dan bunda hanya bisa mendorong semangatmu, tapi kerja kerasmulah yang akan membuatmu terus melangkah ke depan.
Semoga Allah SWT selalu meridhai langkah kehidupan kita, amin.

Love you, my son,
Ayah dan Bunda.

Izhar and Friends action in Kidzania

Fahmi Rizwansyah says:


Izhar dan teman-teman sekolahnya berkarya-wisata ke Kidzania




Unsur Pendidikan dalam Aktifitas di KIDZANIA
KIDZANIA adalah tujuan karyawisata sekolah yang sangat ideal karena banyak sekali nilai pendidikan yang bisa didapatkan dari setiap kegiatan di KIDZANIA, yang memang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan setiap tingkatan kelas di Sekolah Dasar.

Anak-anak yang mengunjungi KIDZANIA akan senang beraktifitas di lingkungan KIDZANIA yang aman, dimana mereka bisa mengembangkan ketrampilan dan tingkah laku yang penting bagi pertumbuhan fisik dan intelektual mereka. Kreatifitas dan kemampuan bersosialisasi mereka juga terstimulasi saat mereka beraktifitas.

Memainkan peran orang dewasa adalah permainan yang sangat digemari anak-anak. Setiap aktifitas yang dirancang untuk setiap paviliun memungkinkan anak untuk bereksperimen dan merasakan langsung aktifitas di dunia orang dewasa, sehingga membuat pengalaman belajar ini menyenangkan dan berkesan.

Setiap aktifitas bermain peran di KIDZANIA meliputi empat area:

* PENGEMBANGAN DIRI SENDIRI � Menambah ilmu pengetahuan dan peran sosial
* INTERPERSONAL � Mengembangkan keterampilan bersosialisasi
* BIOLOGIS � Mengembangkan keterampilan fisik
* SOSIAL BUDAYA � Mengimitasi peran yang sangat diminati (peran orang dewasa)


Dari aktifitas di KIDZANIA, anak-anak akan mendapatkan ilmu yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan bersosial mereka, serta di lingkungan keluarga. Melalui aktifitas di KIDZANIA, mereka dapat mengembangkan ketrampilan komunikasi , menggunakan informasi yang mereka dapatkan di sekolah, dan mengembangkan kemampuan kognitif dalam lingkungan yang aman dan nyaman yang didukung oleh staf kami yang terlatih dan memiliki kualifikasi tinggi. KIDZANIA dapat membawa anak-anak untuk mengenal lebih dekat profesi dan pekerjaan, dan mempelajari pentingnya peran mereka dalam masyarakat.

Untuk reservasi, silakan menghubungi:
T: 021 � 5154 222
F: 021 � 5154 333
E: school@kidzania.co.id

Cheers, frizzy

Shoutmix Premium Account

Fahmi Rizwansyah says:

Shoutmix, I really love it, kenapa? menurutku si asik aja, apalagi kalo dipake blogwalking. Sudah itu mempermudah aku memonitoring aktifitas trafik sepanjang hari melalui handphone atau blackberry, jadi aku bisa makin lengket ma sobat2 blogger yang aku sayangi dan cintai.
Karena kecintaanku inilah mulai hari ini Februari 22, 2009 aku upgrade account shoutmixku. Apa sih keuntungan upgrade shoutmix silahkan lihat di sini.

Fitur yang paling berharga adalah daftar link dan pesan yang sobat berikan untuk diriku, atau kadang2 juga untuk orang lain buat sobat yang suka berpromosi lewat blogku. It's okay no problemo gak masalah nothing to loose etc. Pokoke aku senang aja rumahku banyak kawan dan aku dengan senang hati tulus ikhlas datang berkunjung balik ke rumah sobat semua melalui link yang menempel di shoutmix ini.
Fitur lainnya yang bikin aku senang adalah kemampuan pengarsipan dan bisa download pesan2 sobat jadi bisa aku simpan ke dalam hatiku dengan penuh kebahagiaan.

Akhir kata, mari kita sambung tali silaturrahmi secara terus menerus, kalo perlu sampai kakek nenek atau di saat kita semua sudah berada di titik yang lemah. Semoga bermanfaat untuk semuanya...

Cheers, frizzy.

Let's be inspired

Fahmi Rizwansyah says:

What Virgin does…

I’m not good at theory. Almost everything I’ve learned, I’ve learned by doing. However, Muhammad’s opinions excite me. They confirm a lot of the gut feelings I’ve developed about business over the years. And topping my list of gut feelings is this: business has to give people enriching, rewarding lives, or it’s simply not worth doing.

I think of our Virgin brand as one of the premier ‘way of life’ brands in the world. Whether you’re in the United States, Australia and New Zealand, Japan, South Africa, India, Europe, Russia, South America or China, the Virgin brand means something. The Virgin brand is about enjoying life to the full. By offering customers excellent value for money in so many areas of their lives, we aim to make them happier.
Most businesses concentrate on one thing, and for the best of reasons: because their founders and leaders care about one thing, above all others, and they want to devote their lives to that thing. They’re not limited in their thinking. They’re focused. The conventional wisdom at business school is that you stick with what you know. Of the top twenty brands in the world, nineteen ply a well-defined trade.
Coca-Cola specialises in soft drinks, Microsoft’s into computers, Nike makes sports shoes and gear. The exception in this list is Virgin – and the fact that we’re worth $5 billion and counting really gets up the noses of people who think they know ‘the rules of business’ (whatever they are). We’re the only one of the top twenty that has diversified into a range of business activities, including airlines, trains, holidays, mobile phones, media – including television, radio and cable – the Internet, financial services and healthcare.
Hopefully what I’ve written here is relevant to your business no matter what sector you are in.

taken from http://entrepreneur.virgin.com/2009/01/05/what-virgin-does/

Cheers, frizzy.

Self humiliation...another creativity

Fahmi Rizwansyah says:

Buka-buka arsip, eh nemu foto tahun 2002. Ini acara memperingati hari kemerdekaan RI...hihihi, jadi senyum-senyum sendiri.


butuh 'Percaya Diri' yang tinggi lho, untuk bertingkah seperti ini...

Cheers, frizzy2008.

The Lightshare Photography

Fahmi Rizwansyah says:



The Kota Tua Session




Please contact the admin to join this group.

Cheers, frizzy2008.

Photo Tag

Fahmi Rizwansyah says:

...got it from Wee - Sweety


This is the rules :

1. Take a recent photo of yourself OR take a picture of yourself RIGHT NOW
2. DON'T change your cloth. DON'T fix your hair, just take a picture
3. Post that picture with NO editing
4. Post this instruction with your picture
5. Tag 10 people to do this

ini poto yg paling recent yg diambil webcam notebook,..
Kiss warm for all of you guys...

well sambitan berikutnya :
1. Memi - Imoet
2. Srie so Cute
3.Sudharyantoadi
4.Deny Rendra
5. Delia, bukan Delima
6. Ocim
7. Sanny - Architectural Corner
8. Milla Schumacher
9. Bunda Alya
10. Lyla

Cheers, frizzy2008.

Silsilah keluargaku (Pekon Pulau Pisang - Lampung Barat)

Fahmi Rizwansyah says:

Keluarga dari bapakku berasal dari Lampung, tepatnya Pulau Pisang. Sebuah pulau kecil nan indah di sebelah barat kota Krui, Lampung Barat. Ironisnya, aku belum pernah ke Pulau Pisang, karena Tuyu' (kakek buyut) telah lama menetap di Sukamarga, Gedong Tataan.


Dibawah ini adalah gambaran tambo yang aku gambarkan kembali dari tambo aslinya.

*Gambar bisa diklik utk diperbesar

Kakek buyutku adalah H. Alijoen

Untuk keluarga besar Pekon Pulau Pisang, saya sampaikan rasa keinginan yang besar untuk dapat berkumpul, mengingat dari sejak dilahirkan, saya selalu tinggal di Jakarta.
Berikut adalah artikel2 mengenai Pulau Pisang:
  1. Keluarga Besar Saibatin Karya Kartadilaga menceritakan versi lain tentang sejarah Pulang Pisang. Empat keturunan Kartadilaga, yaitu H. Murhan Yasin, M. Yamin Mukmur, H. Irfan Arief, dan H. Yunisfi saat mengunjungi Lampung Post, Senin (15-1), menceritakan tentang Pulau Pisang. Selengkapnya
  2. Welcome to the surf and swell forecast page for Pulau Pisang. We are continuously developing the site with the aim of providing the most comprehensive online resource for surfers. At the moment, we display the current current weather observations / forecast for Pulau Pisang, tide data, sea temperature and a growing list of Surfcams. New features are constantly being added to these pages. Read more
  3. Tapis Pulau Pisang salah satu penanda hubungan marga pulau ini dengan marga Way Sindi. Adat, alam, dan kehidupan sehari-hari yang khas mengguratkan eksotisme pada Pulau Pisang. Selengkapnya
  4. KALAU Anda berdiam dua atau tiga hari di Pulau Pisang, Anda akan menemukan beragam kekhasan budaya di sana. Salah satu kekhasan itu ialah pergaulan bujang-gadis di pulau tersebut. Warga Pulang Pisang menyebutnya setekutan. Selengkapnya
  5. http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2007112912242248
Cheers, frizzy2008.

Catatan Rosihan Anwar: Contoh China dan India, Begitukah?

Fahmi Rizwansyah says:

(ANTARA News)
Lee Kuan Yew, mantan PM Singapura ketika berbicara pada "Indonesia Forum Foundation" di Jakarta 26 Juli 2007 minta Indonesia mencontoh China dan India. Kedua negara itu berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8-10 persen setahun secara berkesinambungan.

Pendapat Lee tadi rupanya digarisbawahi oleh sementara ekonom Indonesia.

Dalam seminar yang digelar oleh Akademi Jakarta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 24 Agustus 2007, konsultan pengembangan bisnis Ir. Mathiyas Thaib (54) mengatakan bahwa cetak biru ekonomi nasional Indonesia saat ini sudah tidak tepat, usang, dan sejak awal sudah salah rancang karena menganggap uang dan utang sebagai faktor pokok dan kemudian dipercaya bahwa pengelolaan uang dan utang akan menciptakan kesejahteraan rakyat.

Sedangkan kesejahteraan dapat dicapai oleh negara berbasis arsitektur ekonomi nasional yang mengutamakan produktivitas untuk menciptakan ekonomi berbiaya rendah.

Mathiyas Thaib lalu menambahkan bahwa peranan pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan bagi bangsanya sangat menonjol pada negara China dan India.

Saya bukan ahli ekonomi, tetapi bila mendengar orang menganjurkan agar Indonesia meniru China dan India saya menjadi risau dan bertanya apakah benar begitu nian kemajuan ekonomi China? Apakah benar angka 10 persen pertumbuhan ekonominya tiap tahun?

Lester Thurow, guru besar ekonomi dan manajemen Institut Teknologi Massachusetts (MIT) AS belum lama berselang menyiarkan analisis, sebagaimana dikutip "Tribune Media Services International" edisi 25 Agustus 2007, mengenai klaim resmi China, yakni pertumbuhan 10 persen tadi.

Dia memperkirakan bahwa laju pertumbuhan riil China adalah antara 4,5 - 6 persen, dan kedua angka itu tidak akan memberikan suatu ekonomi adidaya (superpower economy) dalam abad sekarang ini.

Saya tidak akan mencampuri perbedaan pendapat ini, manakah yang betul di antara 10 persen dengan 4,5 - 6 persen? Tetapi sebagai orang awam saya menggunakan pertimbangan berdasarkan informasi dari media cetak dan elektronik.

Maka di tayangan televisi saya lihat betapa hebatnya kemajuan di Beijing dan Shanghai dibandingkan dengan kunjungan saya ke sana 22 tahun lalu. Waktu itu saya sempat melihat daerah pedalaman yang dalam banyak hal masih tertinggal.

Kini saya lihat kontras tajam. Beijing memperlihatkan mal serba megah, menjual barang-barang canggih dan mewah, dikerumuni pembeli dari kelas menengah baru yang mempunyai penghasilan yang tidak pernah dimimpikan pada zaman Mao Tse Tung, orang kaya baru yang datang dalam mobil pribadi.

Adegan beralih memperlihatkan Beijing tengah berbenah diri membangun stadion dan berbagai fasilitas pertandingan olimpiade mendatang dengan menggusur pemukiman rakyat miskin karena tempat itu dibutuhkan buat mendirikan gedung-gedung modern bertingkat.

Adegan berpindah lagi memperlihatkan kaum pekerja yang datang dari pedalaman mencari pekerjaan di kota-kota, diiringi suara narator yang bercerita bahwa China telah berhasil mengangkat 300 juta warganya keluar dari jebakan kemiskinan.

Namun pada waktu bersamaan ada 125 juta orang yang sudah satu tahun tidak kembali menengok keluarganya di kampung asalnya, berpisah dengan anaknya. Jelas tampak suatu kesenjangan sosial yang sangat besar.

China mempunyai penduduk 1,5 milyar jiwa. Katakanlah 20 persen sudah menjadi "middle class", golongan yang berpenghasilan tinggi dan berkehidupan layak, berarti 300 juta jiwa.

Lalu bagaimana dengan sisanya yang merupakan mayoritas yaitu 1.200 juta jiwa? Bilakah pula mereka menikmati kekayaan yang dipupuk oleh adidaya ekonomi China?

Francois Hauter, wartawan suratkabar "Le Figaro" di Paris baru-baru ini menulis tentang dua China yang ko-eksis, hidup bersama yakni China yang modern yang diperagakan kepada orang-orang asing dan China yang disembunyikan di mana "tidak suatu pun yang telah berubah dalam masa seperempat abad".

Tayangan TV berganti dan membawa kepada pemandangan di kota Mumbai (dulu Bombay) dan di Bengalore yang dijuluki sebagai "silicon valley"-nya India.

Kita semua sudah tahu bahwa India juga mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 10 persen untuk masa yang lama.

Saya lihat industrialis India yang banyak telah membeli perusahaan besar di luar negeri memaparkan dengan bangga usaha dan karyanya.

Saya lihat generasi muda yang bekerja di bidang teknologi informasi menguraikan lingkungan pekerjaannya di Bengalore City, bagaimana orang-orang muda yang punya banyak duit itu sudah biasa mencicipi minuman anggur (tanda kemakmuran kelas menengah).

Saya bertanya pada diri sendiri, 20 persen dari penduduk India yang 1.000 juta (satu milyar) jiwa itu sudah masuk kelas menengah, tetapi bagaimana nasib 800 juta rakyat yang miskin itu. Adakah yang mengurus kehidupan mereka, kelas menengahkah, pasar bebaskah, pemerintah?

Maka saya terpikir, jika Indonesia meniru China dan India, andaikanlah berhasil, maka dari penduduk sejumlah 220 juta jiwa, 20 persen bisa pindah masuk ke kelas menengah, berarti 44 juta, lalu bagaimana nasib kurang lebih 156 juta jiwa? Ini suatu kesenjangan yang besar.

Dapatkah ini kita terima sebagai bangsa yang telah mendirikan Republik ini dengan konstitusinya yang ingin mewujudkan kemakmuran, keadilan bagi rakyatnya? Ataukah kita sudah puas membaca dalam sebuah penerbitan tentang daftar orang-orang kaya di Indonesia, perusahaan-perusahaan besar yang belum bisa diandalkan apakah mereka itu punya hati nurani sosial? Yang suka pamer kekayaan mereka di tengah kemiskinan rakyat Indonesia? Contoh China dan India, begitukah?

Cheers, frizzy2008.

Michelle Obama, Ibu negara AS berikutnya

Fahmi Rizwansyah says:

Tetap ingin menjadi Ibu Rumah Tangga yang Baik.

Michelle Obama akan membawa kemampuannya sebagai pengacara, menuju Gedung Putih sebagai Ibu Negara bersama Presiden Amerika Serikat terpilih, Barack Obama. Namun dia tetap mengutamakan prioritasnya sebagai ibu yang baik bagi kedua putri mereka.

Dia berani meninggalkan jabatan terakhirnya sebagai wakil presiden rumah sakit Universitas Chicago, tempat dia dapat membantu keuangan keluarga. “Jika kamu tumbuh di sebuah rumah yang kamu cintai dan memberikan keamanan bagimu, kamu akan memiliki orang-orang yang akan mampu berkorban padamu. Juga tentunya kamu akan berhak untuk membalas pengorbanannya”, katanya.

“Pekerjaan utama saya, sejujurnya, akan melanjutkan sebagai ibu rumah tangga” ungkapnya pada sebuah majalah.

Michelle memutuskan menjadi ibu rumah tangga yang baik untuk merawat kedua putrinya. Padahal, dia adalah seorang pengacara lulusan Harvard, sama seperti suaminya. Sebagai suami istri, dia dan Obama tidak jauh dari pembayaran biaya sekolah anak-anak dan bekerja untuk membayar tagihan-tagihan yang membelenggu kehidupan rumah tangga di AS.

Pada pidato kemenangannya, Obama memuji sang istri. “Saya tidak akan berdiri di sini malam ini tanpa dukungan yang tiada henti dari sahabat terbaik yang telah menemani saya selama 16 tahun…batu karang bagi keluarga kami, istri tercinta, first lady bangsa Amerika berikutnya…Michelle Obama”.

“Apa yang membuat saya kaget ketika pertama kali bertemu Barack adalah dia memiliki nama keluarga yang unik. Meskipun dia tumbuh dan besar di Hawaii, nama keluarganya sama seperti dirinya. Obama dibesarkan kakek dan neneknya yang pekerja keras seperti ayah saya. Ibu tunggalnya harus berusaha membayar biaya kuliah sama seperti saya” imbuhnya.

“Kita masih sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Amerika. Saya merasa jauh dari Washington”, paparnya. “Kita merupakan pasangan muda dengan anak yang masih kecil, dengan segala tantangan dan emosinya. Kemudian, tekanan dengan semakin tumbuh kembangnya anak-anak, saya pun seperti menjadi ibu yang bekerja untuk rumah tangga” ujarnya.

“Saya selalu menyarankan Obama agar tidak menjadi politikus. Saya lebih menyarankan untuk mengajar, menulis, menyanyi dan menari. Saya tidak peduli dengan apa yang kamu lakukan. Asalkan jangan menjadi politikus” ungkapnya. Namun, akhirnya dia menyerah. Pasalnya, suaminya memiliki pemikiran dan kemampuan mempersatukan banyak orang yang memiliki nilai-nilai dan pandangan yang berbeda.

Walaupun suaminya menjadi senator yang bekerja di Washington sejak 2004, Michelle tetap mendidik anaknya di Chicago. Dia menuturkan, ketika banyak orang akan pindah ke Washington, dirinya tidak tertarik. “Semua dukungan saya merupakan dukungan pada suami yang telah dibina bertahun-tahun lamanya. Disini ada ibu saya, teman-teman putri saya, kamu akan pergi jauh meninggalkan segalanya”, tuturnya.

Dari SINDO.
Cheers, frizzy2008.

Matsushita - National Panasonic Founder

Fahmi Rizwansyah says:

My fave hero: Konosuke Matsushita

"the god of management"

Early life

Konosuke Matsushita was born in 1894 in the farming village of Wasa in Wakayama Prefecture, the son of a landlord. Poor investment decisions by his father in rice speculation ruined the family's finances, and Matsushita was sent to Osaka to work at a very young age.

In 1910, at the age of 16, Matsushita was taken on as a wiring assistant at the Osaka Electric Light Company. In 1915, he would marry Mumeno Iue.

Matsushita wanted to market a new light socket he had invented, and so in 1918, at the age of 23, he founded Matsushita Electric Appliance Factory with his first employees being himself, Mumeno, and Mumeno's brother, Toshio Iue. His company almost went bankrupt until a large order came in for electric fan parts. He used the money to expand production and drop prices for his lamp sockets, a strategy that paid off.

Matsushita used the trademark ‘National’ on Matsushita products, and dropped prices to make his lamp a mass-market product. Matsushita also used national newspaper advertising, an unusual form of marketing in Japan in the 1920s.


Matsushita and the post-war period

In post-war Japan, the company came under severe restrictions imposed on large Japanese companies by the Allies. Matsushita was in danger of removal as president, but was saved by a favourable petition signed by 15,000 employees.

In 1947, Konosuke lent his brother-in-law Toshio an unutilized manufacturing plant to manufacture bicycle lamps, which eventually became Sanyo Electric.

From 1950 to 1973, Matsushita's company became one of the world’s largest manufacturers of electrical goods, sold under well-known trademarks including Panasonic and Technics. Matsushita retired in 1973. Since 1954, Matsushita also gained a significant shareholding in manufacturer JVC by forming an alliance[1]. It still retains a 50% share today.

In retirement, Matsushita focused on developing and explaining his social and commercial philosophies, and wrote 44 published books. One of his books, entitled “Developing a road to peace and happiness through prosperity”, sold over four million copies.

Chronic lung problems lead to his death of pneumonia on 27 April 1989, at the age of 94. He died with personal assets worth US$3 billion, and left a company with US$42 billion in revenue business.

Cheers, frizzy2008.

My girl's story: Sri Mulyani

Fahmi Rizwansyah says:

Diambil dari detik.com.

Mata kuliah akuntansi sering kali membuat mahasiswa pusing tujuh keliling. Menkeu Sri Mulyani mengakui dirinya sempat tidak menyukai salah satu mata kuliah itu. Malah kalau dirinya jadi akuntan, mungkin tak pernah menjadi menkeu.

"Akuntansi itu it's not my favourite waktu kuliah nilai saya itu 6 sampai 6,5 tapi saya selalu amazed dengan akuntansi ini karena kanan kirinya harus balanced. Saya bingung bagaimana bisa seperti itu, tapi ke depan makin lama saya makin suka, mungkin saya telat sukanya, tapi saya beruntung, kalau saya jadi akuntan mungkin saya tidak akan menjadi menkeu," ujarnya.
Hal itu disampaikannya saat membuka Konferensi Sektor Publik di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (23/7/2008).

Akuntabilitas dalam pembuatan laporan keuangan negara itu penting dan sebagai menkeu dirinya kita bertanggung jawab untuk mengelola keuangan negara agar bisa dijalankan dengan baik.
"Meskipun saya sebagai menkeu ini bukan seorang akuntan. Kita punya tanggung jawab untuk membuat publik sektor lebih baik, dan yang paling penting itu adalah sisi keuangannya," ujarnya.

Kehadiran lembaga pengawas seperti BPK yang menggerayangi tiap sisi keuangan di negara ini tentunya diperlukan.
"Karena kalau Anda punya power kalau tidak ada yang ngecek maka akan ada korupsi pasti. Kekuasaan itu itu so delicious dan it's so tempting, bahkan lebih enak dari coklat atau nasi uduk, karena itu bagus kalau ada BPK yang mengaudit sisi keuangan," ujarnya.

Sekarang BPK sudah memeriksa keuangan negara, dan bahkan pernah menemukan 3.000 rekening liar di depertemen. "Saya tidak mau kalah, melihat hal ini saya marah, saya cari di tiap departemen ternyata saya menemukan 30.000 rekening liar," ujarnya.

Laporan keuangan pemerintah, menurut Sri Mulyani memang masih jauh dari sempurna, namun dia tidak suka kalau ada yang menyebut laporan keuangan pemerintah amburadul.
"Saya legowo kalau penilaian disclaimer, tapi saya benci kalau dibilang amburadul, karena disclaimer itu pasti ada alasannya. Mungkin masyarakat bertanya kenapa 4 tahun disclaimer tapi menkeunya tidak diganti-ganti saya katakan walaupun tiap tahun menkeunya diganti, laporan keuangan tetap disclaimer," ujarnya.

***Hmm, jangan marah ya bu, saya jadiin cewek saya di blog ini.
Tetap semangat!!! anda penyelamat negara ini.

Cheers, frizzy2008.

Sang Maestro: Ni Ketut Canin

Fahmi Rizwansyah says:

Kalian pasti salut sama Ni Ketut Canin.


Penonton juga dibuat terkejut begitu menyaksikan sang penari utama ternyata sudah berusia lanjut, 85 tahun, namun penampilannya tetap saja prima. "Penampilannya luar biasa sekali. begitu juga dengan penarinya," kata Haruko Konishi, salah seorang penonton.

Selama dua jam, sang empu tari, bersama cucunya, Ni Wayan Sekariani dan cicitnya, Sri Maharyeni, membawakan tarian sakral Joged Pingitan. Sebuah tarian yang kian langka di Bali, karena hanya bisa disaksikan di dua desa saja, Desa Tegunungan dan Desa Sukawati.

Ungkapan seperti sugoi (luar biasa, hebat" ataupun amazing (menakjubkan) banyak keluar dari bibir para penonton yang baru saja menyaksikan penampilan Ni Ketut Cenik di sebuah aula di Gedung Bunka-Hoso, Tokyo, Selasa (16/9) malam. Sambil bertepuk tangan yang cukup lama, para penonton itu bangun dari kursinya dengan terus menatap ke arah Ni Ketut Cenin, yang bersama kelompoknya, perlahan-lahan meninggalkan panggung.

Komentar kekaguman tersebut memang merupakan kalimat yang paling pantas diucapkan untuk mengekspresikan kekaguman sekitar 200 penonton Tokyo, yang malam itu memadati media Plus Hall, di gedung Bunka-Hoso. Ribuan pengunjung Jepang sebelumnya mulai dari Osaka, Nagoya, Kyoto hingga Matsue sudah lebih dulu dibuat tepesona.

Penampilan dari perempuan kelahiran Banjar Pekandelan, Desa Batuan, Gianyar, menjadi istimewa, tidak saja penampilannya yang lincah, tetapi juga karena sang maestro melibatkan cucunya Ni Wayan Sekariani dan cicitnya Sri Maharyeni yang tampil tidak kalah energiknya. Sedangkan putranya, I Nyoman Budi Artha, yang juga pimpinan rombongan, bertindak selaku salah seorang pemusik gamelan.

Sama seperti tari Bali lainnya yang dinamis dan atraktif, ketiganya pun menari dengan lincah diiringi musik gamelan yang tidak kalah ramainya. Begitu gamelan berbunyi, dengan sigap NI Ketut Cenik menari, meliukkan badan dengan anggun, mengikuti irama musik. Saat menari seolah ada roh dari kekuatan tari itu yang hinggap dan membuatnya menjadi muda kembali.

Tarian yang menampilkan enam tokoh itu kemudian ditutup dengan tarian yang berkisah mengenai Calonarang. Sebuah cerita yang bersumber cerita rakyat mengenai kemenangan kebaikan atas kejahatan. Tarian yang dibawakan secara bergiliran itu ternyata mampu menahan penonton untuk tidak beranjak dari duduknya hingga pertunjukan berakhir.

Tari Joged Pingitan sendiri semakin tidak populer di kalangan generasi muda Bali, bahkan kian langka, karena hanya ada di pedesaan. Itu pun hanya terdapat di dua desa saja, salah satunya di Gianyar. Menurut I Nyoman Budi Artha, putra dari Ni Ketut Cenik,tarian tersebut berfungsi sebagai tarian wali, tarian ritual bagi sang dewa. Jadi bukan sembarang tarian.

"Bagi dodong (nenek) tari ini juga merupakan tarian untuk memuja dewa, jadi tidak bisa sembarangan," ujar Sekariani. Itu sebabnya sebelum membawakan tarian, baik pemusik, dan penari mengawalinya dengan sembahyang lebih dulu. Bahkan ruang tempat pertunjukan pun harus disucikan dulu.

Menurut Ni Wayan Sekariani, Jogged Pingitan salah satu penyebabnya karena tarian ini memiliki tingkat keahlian yang lebih sulit. Penarinya harus mampu membawakan gerakan tarian laki-laki yang tegas, namun juga mampu memadukannya dengan gerakan lembut dari tarian perempuan.

"Seiring dengan transformasi zaman, Joged Pingitan kini tinggal di desa-desa saja. Begitu juga dengan penarinya yang kian sulit ditemukan. Makanya kami, bersama Ni Ketut Cenik, giat mewariskan tarian ini ke generasi selanjutnya agar tidak hilang," katanya.

diambil dari http://www.mediaindonesia.com/index.php?ar_id=MzA5NzA=

Cheers, frizzy2008.

Praja Muda Karana...Regu Rajawali

gkFahmi Rizwansyah says:

Tanggal 14 Agustus selalu aku ingat, karena itu adalah hari ulang tahun Pramuka Indonesia.
Aku terkenang masa2 ikut pramuka dulu. Selalu menjadi tim andalan dan banyak prestasi di kawasan kecamatan kebon jeruk yang waktu itu masih meliputi meruya dan joglo.
Reguku Rajawali yang terdiri dari:
1. Lutfi --> Kepala sekolah di ...(lupa)
2. Fauzi --> Staf Bank Daiwa
3. Andri --> ???
4. Arifiansyah --> terakhir di River Management
5. Gumelar --> ???
6. Fahmi Rizwansyah --> Solusindo Total Teknikatama
7. Yofa --> Bapepam
8. Marvindra --> ???
9. Ahmad Firmansyah --> Pilot Garuda
10. Tengku Sofyar --> Samudra Indonesia

Kami berpasangan dengan Regu Srikandi yang semua anggotanya wanita paling cantik dan manis di sekolah. Duh senangnya...apa lagi kalo lagi camping bareng.
Hasil dari didikan pramuka masih cukup membekas, karena pada waktu itu kami sangat serius menjalaninya. Kalau saja gak sibuk dan bisa ngajar..., ingin rasanya kembali ke dunia itu.
Ok deh, bravo pramuka Indonesia.

Cheers, frizzy2008.

Link cerpen-cerpen

Pada dasarnya aku suka sekali membaca. Tiap pagi pasti baca koran sindo, detik.com, mediaindonesia.com, kompas.com, yusril.ihzamahendra.com, rss antara. Eeh iseng-iseng dapat link tentang cerpen dan cerita seru.
  1. http://kumpulan-cerpen.blogspot.com/
  2. http://indostories.wordpress.com/
lumayanlah buat nambah bacaan. Hmmmmmm.....

Kunjungan ke kebun jati di sukabumi

Lama gak berkunjung ke kebun jati di sukabumi, akhirnya hari rabu tanggal 2 Juli 2008 minta izin cuti 2 hari dengan alasan mau nengok kebun dan ngurus dokumen2 seperti pembayaran PBB. Tim yang berangkat adalah Babe, Aku, Bunda, Izhar dan Pak Warso.

Akhirnya berangkat deh, rabu pagi jam 7:00am, pake Toyota Soluna, biar ongkos bensinnya gak kemahalan. Pertama-tama yang dipikirkan dan harus dilakukan adalah isi bensin dulu, 180ribu ato 30 liter kayaknya si cukup. Niat sih mau jalan agak santai karena anak sekolah pada libur, tapi gak tahan terus tancap gas sampai Ciawi gak sampai 1 jam, itu juga dah kena macet di tol tomang.

Sempat nyasar belok tiga kali, karena si Babe lupa jalannya. Akhirnya setelah bertanya kepada sekitar 10 orangan, sampai lah kita di terminal lembur situ. Terminal Lembur Situ ini berjarak kurang lebih 7 km dari kota sukabumi. Dari titik ini kami meneruskan jalan menyebrang sungai melalui jembatan kayu sementara. Dari seberang jembatan, jalanan yang ada hanya muat 1 mobil dan kondisinya masih bebatuan kasar, belum diaspal. Apa boleh buat, tanggung, pake sedan jalan terus, tapi pelan2 aja.

Sampailah ke balai desa Wangunreja. Tempatnya nun jauh dipegunungan, sepi banget tapi ada beberapa rumah pejabat desa lumayan bagus.